Home » » Silaturahim Akbar Bertabur "Bintang" Kaum Muda Persis se-DKI Jakarta

Silaturahim Akbar Bertabur "Bintang" Kaum Muda Persis se-DKI Jakarta






Ahad bertabur bintang itulah yang tengah dirasakan oleh seluruh peserta Silaturahim Akbar. Tepat pada tanggal 25 Mei 2014, di halaman Pesantren Persis 69 Matraman PW. Pemuda Persis DKI Jakarta menyelenggarakan sebuah acara Silaturahmi Akbar Kaum Muda Persis se-DKI Jakarta selain sebagai ajang silaturahmi, juga sebagai memetakan potensi dan penyebaran kader muda pemuda Persis.

Pada acara tersebut, bukan hanya sekedar silaturahim, akan tetapi diisi juga oleh berbagai acara seperti penampilan Tim Outbound Syubbanul Yaum Pemuda Persis, atraksi Thifan Po Khan aliran Orluq, penampilan Marching Band Santri MTs. Persis 69, launching Blog Pemuda Persis DKI Jakarta, Dialog Interaktif, dan acara puncak Musda PD, serta Muscab PC Pemuda Persis se-DKI Jakarta.

Tema yang diusung pada acara Dialog Intreraktif adalah “Menatap Potensi PERSIS & Menetapkan Langkah Jihad Jam’iyyah bagi Otonom-Otonomnya di DKI Jakarta untuk 25 Tahun Mendatang”. Pemilihan tema tersebut dirasa sangat urgen dan relevan, dikarenakan DKI Jakarta merupakan ibu kota sekaligus pusat pemerintahan RI. Segala hal yang terjadi di DKI Jakarta akan menjadi sorotan utama. Oleh karenanya, menjadi tempat yang strategis untuk mengembangkan dakwah Persis ke depan.

Terlebih dengan akan diselenggarakannya Pilpres 2014, tentu hawa politis makin kian terasa. Pasang surut politik yang terjadi tersebut disadari ataupun tidak pastinya akan memberikan efek kepada perkembangan dakwah Islam. Satu hal yang disepakati oleh seluruh umat Islam, bahwa ke depan tantangan dakwah akan semakin keras dan membutuhkan persiapan yang matang. Oleh karena itulah, PW. Pemuda Persis DKI Jakarta memandang perlu untuk sharring dengan para pimpinan pemuda persis yang lalu.

Pemuda Persis DKI Jakarta tercatat telah eksis dari sekitar tahun 73-an. Dengan usia yang lama, tentu idealnya Pemuda Persis DKI Jakarta telah lebih matang dan mantap dalam berdakwah. Akan tetapi, zaman yang makin berkembang tentu meniscayakan berbagai perubahan dan pasang surut dakwah yang dilakukan Pemuda Persis DKI Jakarta. Untuk itu, sharring dengan para mantan ketua PW Pemuda Persis DKI Jakarta dari periode 80-an hingga 2000-an dirasa dapat memberikan banyak manfaat bagi PW Pemuda Persis DKI Jakarta ke depannya.

Dalam acara Dialog tersebut, hadir al-Ustadz Kahfie Amin (Ketua PW Persis DKI), al-Ustadz H. Amin Bunyamin S,Pd.I (Mantan Ketua PW Pemuda Persis DKI), al-Ustadz Dr.H. Jeje Zainuddin, M.Ag (Mantan Ketua PW Pemuda Persis DKI), al-Ustadz Zenal Arifin M.Pd.I (Mantan Ketua PW Pemuda Persis DKI), dan al-Ustadz Tiar Anwar Bachtiar, M.Hum (Ketua Umum PP Pemuda Persis).

Dalam dialog tersebut, dipaparkan kilas balik bagaimana perjuangan dakwah Persis hingga Pemuda Persis. Dalam catatan sejarah, organsisasi Persis tidak pernah banyak. Pada awal abad 20-an, persis tercatat memiliki anggota yang sedikit, akan tetapi seluruhnya adalah muharrik (penggerak). “biarpun sedikit, akan tetapi semuanya macan itulah bagaimana Persis dahulu”, ungkap ketua PP Pemuda Persis.

Pemuda persis jangan menjadi organisasi Massa, karena massa bisa cair, rombongan yang bisa kacau, menyebar sendiri, dan bisa apa saja masuk. Akan tetapi Pemuda Persis haruslah menjadi organisasi kader. Orang-orang terpilih, terbaik, dan militan dalam rangka mengemban beban dakwah ke depan yang berat dan jalannya lebih terjal.

Organisasi Pemuda Persis haruslah menjadi jam'iyyah selalu based on reality. Melihat kebutuhan dari masyarakat. Oleh karenanya, Pemuda Persis DKI Jakarta harus dapat memberikan spiritual benefit, tidak harus selalu material profit, demikian al-Ustadz Jeje menjelaskan. Akan tetapi, jika berkaca pada komunitas lain, ketika seseorang telah merasakan keuntungan spiritual (benefit), maka dia akan mau mengorbankan materi yang dimilikinya. Dan ke depan, bukan hal yang mustahil jika Pemuda Persis DKI Jakarta selain dapat memberikan benefit kepada para kader dan masyarakat pada umumnya, juga dapat memberikan keuntungan profit secara tidak langsung.

Sebagai pamungkas, al-Ustadz Zenal Arifin menyatakan bahwa sebenarnya anggota Persis atau Pemuda Persis adalah kader potensial. Buktinya, ketika Pemuda Persis berada di luar jam'iyyah hampir selalu menjadi motor penggerak, memegang peranan yang penting. Hal ini tentu menjadi bahan perhatian dan kajian Pemuda Persis selanjutnya untuk selalu memanfaatkan potensi Kader Pemuda Persis secara optimal. (AbHikaru)

Written by : Your Name - Describe about you

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit. Etiam id libero non erat fermentum varius eget at elit. Suspendisse vel mattis diam. Ut sed dui in lectus hendrerit interdum nec ac neque. Praesent a metus eget augue lacinia accumsan ullamcorper sit amet tellus.

Join Me On: Facebook | Twitter | Google Plus :: Thank you for visiting ! ::

0 komentar:

Posting Komentar